Pornografi sendiri tidak merendahkan perempuan. Ini adalah keyakinan bahwa pornografi, yaitu seks eksplisit, adalah "kotor", "merendahkan", dan "nasib yang lebih buruk daripada kematian". Kita adalah binatang dan dengan demikian, bertahan hidup (makan dan menghindari dimakan) dan bereproduksi, yaitu “pornografi” adalah tujuan kita berada di planet ini. Semua hewan memiliki ritual "pacaran" untuk menarik dan berhubungan seks dengan pasangan pilihannya. Ritual pacaran kita (manusia) sebagian besar dikendalikan oleh organisasi keagamaan yang menetapkan dan berusaha mengendalikan langkah-langkah ritual pacaran: perkenalan, ciuman, berpegangan tangan, komitmen formal (pertunangan), ikatan resmi pasangan (perkawinan) dan "bulan madu". yang merupakan ritual resmi (agama/organisasi) yang disetujui untuk terlibat dalam "pornografi" dengan pasangan terikat Anda. Ritual seks dilarang hanya terbatas pada seks "misionaris" selama berabad-abad, dan "tindakan tidak wajar" dan "kejahatan terhadap alam" ditentukan oleh agama/organisasi/pemerintah. Kita adalah satu-satunya hewan yang berhubungan seks secara pribadi, jauh dari spesies kita yang lain. Meskipun saya yakin banyak hewan peliharaan keluarga yang ketakutan dengan apa yang terjadi di kamar tidur orang tua. Seks adalah aktivitas yang berpusat pada laki-laki. Ketika Anda mengontrol aktivitas seksual laki-laki, dan menerapkannya dengan hukuman atas ketidakpatuhan, Anda mendapatkan perhatian penuh dari laki-laki. Pembagian layanan seks oleh pemerintah atau gereja dapat mengendalikan jumlah penduduk. Gereja di beberapa negara merupakan salah satu cabang pemerintahan, namun tidak menetapkan undang-undang sekuler mengenai bagaimana seks harus dilaksanakan. Kata untuk ini adalah pornografi. Seks bebas diperbolehkan bagi kaum bangsawan/kaya dan hierarki gereja. Anda membeli dispensasi. Agama yang terorganisir telah menganiaya dan memberi label pada perempuan selama berabad-abad, melalui pelabelan: pelacur, pelacur, perawan, Nona, Nyonya, dll. Tidak ada label yang sesuai untuk laki-laki. Organisasi dan laki-laki dan perempuan di dalam organisasi mencari kekuasaan dan kendali serta dominasi atas orang lain, dan mereka mengendalikan apa yang diinginkan dan diinginkan orang. Seks suka sama suka antara orang dewasa adalah hal yang alami dan penting bagi individu dan kelangsungan hidup spesies. Teknik-teknik yang digunakan dalam kegiatan ini juga alami dan selama salah satu pasangan tidak mengalami trauma baik secara fisik maupun mental, maka kerugiannya tidak akan terlalu besar dan tidak menjadi perhatian siapa pun di luar peserta. Orang-orang yang membutuhkan dominasi, rasa bersalah, dan pelabelan harus berpegang pada praktik seks yang ditentukan dan dilarang dalam organisasi.